Updateku.com – Paus Fransiskus mengatakan bahwa ancaman perang di Ukraina menyebabkan “rasa sakit yang luar biasa di hati saya” dan ia pun mengutuk tindakan “mengganggu koeksistensi antar-negara dan mendiskreditkan hukum internasional”.
Baca Juga : Masyarakat Mengeluh Atas Pelayanan Kinerja Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Jambi
Amerika Serikat dan sekutunya menuduh Rusia secara terang-terangan melanggar hukum internasional dengan memerintahkan pasukan ke wilayah separatis Ukraina timur dan mengakui wilayah Donetsk dan Luhansk yang menyatakan memisahkan diri sebagai republik merdeka.
Fransiskus, berbicara dengan nada muram di akhir audiensi umum mingguannya, Rabu, 23 Februari 2022, juga mendesak para politisi untuk melakukan “pemeriksaan hati nurani yang serius di hadapan Tuhan” tentang dampak dari tindakan mereka.
Baca Juga : Kepolisian Dan Kejaksaan Dubai Selidiki Kematian Diva India Sridevi
Dia menyatakan Rabu Abu, pada 2 Maret tahun ini, sebagai hari puasa dan doa internasional untuk perdamaian. Dia mengutuk “ketidakberadaan kekerasan yang kejam” dan meminta Madonna, “ratu perdamaian, untuk menyelamatkan dunia dari kegilaan perang”.
“Saya merasakan sakit yang luar biasa di hati saya karena memburuknya situasi di Ukraina,” kata Francis, seraya menambahkan bahwa dia sedih dan khawatir seperti banyak orang di seluruh dunia karena perdamaian terancam oleh kepentingan partisan.
Baca Juga : Alasan Gubernur Jambi Al Haris Putuskan Angkutan Batubara Lewati Jalur Alternatif
“Saya mengimbau semua pihak untuk menjauhkan diri dari tindakan apa pun yang dapat memicu lebih banyak penderitaan bagi penduduk, mengacaukan koeksistensi antar-negara dan mendiskreditkan hukum internasional.”
Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Australia, Kanada dan Jepang mengumumkan rencana sanksi pada bank dan elit Rusia, sedangkan Jerman menghentikan proyek pipa gas besar dari Rusia.
Masalah Ukraina ini menjadi salah satu krisis keamanan terburuk di Eropa dalam beberapa dekade.
Baca Juga : Al Haris Ajak Semua Masyarakat Ikut Mempopulerkan Olahraga Gateball
Ini adalah kedua kalinya Fransiskus menyerukan hari doa internasional untuk perdamaian di Ukraina. Yang pertama pada 26 Januari.
“Yesus mengajari kita bahwa kita harus menanggapi kekejaman dengan senjata Tuhan, dengan doa dan puasa,” kata Sri Paus Fransiskus.(red)
Discussion about this post