Updateku.com – Rapat Paripurna DPRD kabupaten Sikka dengan Agenda penetapan Alat Kelengkapan DPRD (AKD) dan penyampaian penetapan Pokir DPRD Tahun 2023 di ruang sidang DPRD Sikka , Kamis, 17 Februari 2022, siang berujung ricuh.
Baca Juga : Masyarakat Mengeluh Atas Pelayanan Kinerja Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Jambi
Bupati Sikka , Roberto Diogo S.Sos.,M.Si Ketua DPC Partai PDI Perjuagan dikonfirmasi awak media Kamis 17 Februari 2022 mengatakan, kericuhan yang terjadi usai sidang DPRD Sikka itu adalah hanya kesalapahaman.
Bupati Sikka menjelaskan, permasalahan yang terjadi bermula ketika sidang DPRD yang telah ditutup oleh Ketua DPRD Sikka Donatus David namun Anggota DPRD Yosef Nong Soni tetap berbicara.
Dijelaskan, apalagi anggota DPRD terhormat Yosef Nong Soni berkata-kata dengan tidak Etis kepada Ketua DPRD Sikka sedangkan Rapat ini dihadiri oleh Forkopinda Sikka.
Baca Juga : Mandalika Sirkuit Terindah, Hasil Uji Coba MotoGP Mandalika Pukul 14.00 Wita
“Mungkin ini hanya kesalapahaman. Tadi setelah sidang ditutup, saudara Soni Anggota DPRD Sikka, dia menyerang, jadi itu kan sudah ditutup ya selesai. Tetapi dia berkata-kata yang tidak etis kepada pimpinan dalam hal ini Ketua DPRD Kabupaten Sikka. Ya ketua DPRD juga adalah sekretaris DPC PDIP yang mana saya adalah ketuanya. Ini sudah di luar sidang, kata-kata seperti itu tidak pantas dilontarkan oleh seorang Anggota DPRD yang terhormat,” ungkap Bupati Sikka.
Dikatakan Bupati Robi Idong, dalam pengamatan dirinya, kata-kata yang tidak sopan dan etis ini sudah dilontarkan berkali-kali saat sidang, dimana saat sidang juga ada pimpinan Forkopimda. Seharusnya tidak mempertontonkan sesuatu yang buruk.
Baca Juga : Kapolri Cek Kesiapan Pramusim MotoGP Mandalika, Pastikan Prokes dan Pengamanan
“Kita mempertontonkan sesuatu yang buruk. Sehingga saya marah. Saya bilang, kok tiap kali kalau sidang buat sesuatu yang tidak pantas. Kalau berani ini David juga siap duel sama engko supaya selesai masalah. Ajak duel tadi. Tapi dia (Yosef Nong Soni) tidak berani juga,” ungkapnya.
Lanjut Bupati Robi Idong, dirinya memang meminta Anggota DPRD Yosef Nong Soni untuk duel dengan Ketua DPRD Sikka, Donatus David. Dia pun menanyakan kepada Donatus David dan Donatus David mengatakan bahwa dia siap.
“Maksud saya duel antara dia dengan David. Dan David saya tanya dia siap. Kenapa tiap kali sidang kok berkata-kata yang tidak pantas. Itu memalukan. Kewibawaan daerah ini juga ada. Kita sidang omong yang baik-baiklah. Kenapa suara yang begitu keras sampai speaker-speaker juga mau pecah habis. Itu tidak ada manfaat. Suara besar itu tidak ada manfaat,” ungkapnya.
Baca Juga : Ekspor Pinang Makin Bergairah, Kali Ini Dilepas Sekda Jambi ke Lima Negara
Bupati Robi Idong, menyampaikan boleh berpendapat dengan menggunakan suara keras dan berteriak teriak tetapi tepat pada substansi permasalahan, tidaklah bermanfaat apabila menyampaikan pendapat diluar substansinya dan cara penyampainnya pun tidak mengedepankan sikap saling menhormati serta menghargai, juga etis.
“Isi pembicaraan itu yang diperlukan. Bukan teriak-teriak seperti itu. Kalau dia mau teriak-teriak rasa geram ya berhantam saja. Supaya engko puas. Kenapa tidak bisa omong baik-baik,” ungkapnya.
Baca Juga : Penandatanganan MoU Provinsi Jambi Dan Provinsi Jawa Timur
Bupati Robi Idong mengatakan, sikap yang ditunjukkan oleh Anggota DPRD dihadapan pimpinan Forkopimda adalah tidak pantas dan seperti anak kecil.
“Malu lah kita sebagai kepala daerah. Karakter daerah ini juga ditunjukkan bagaimana perilaku kita dalam persidangan. Itu menggambarkan keterwakilan masyarakat Kabupate Sikka. Kita masyarakat yang beradab bukan tidak beradab,” tegasnya.
Bupati Sikka berharap agar semua pihak bisa menjaga sikap dan saling menghormati antar satu dengan yang lain, bertutur kata yang baik , apabila kita bisa menghormati dan menghargai orang lain maka kita juga akan dihargai dan dihormati, ketika ada sesuatu yang belum jelas bisa ditanya dengan baik dan beretika, tutup Bupati Sikka kepada media.(ysn**)
Discussion about this post